TEMPO.CO, Jakarta - Susi Pudjiastuti sepertinya sudah menduga bahwa ia tak lagi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Melalui status yang diunggahnya di instagram empat hari lalu, Susi menulis pesan perpisahan dan perasaannya selama lima tahun menjabat Menteri KKP.
"keluarga Besar KKP, Tidak terasa sudah lima tahun kebersamaan dengan keluarga besar KKP, meninggalkan banyak kenangan dan kesan yang tidak akan terlupakan," tulis Susi Pudjiastuti melalui akun @susipudjiastuti115.
Dia juga mengunggah video saat menari di depan rekannya sesama menteri di Kabinet Kerja Jilid I. "Kabinet Kerja: bercanda, meledek satu sama lain ... bekerja .. akhirnya tak terasa selesai sudah 5 tahun masakerja ... ratusan wa masuk clip video ini yg saya terima .."
Sejak kemarin, Senin, 21 Oktober 2019, Presiden Jokowi mulai memanggil sejumlah pengusaha dan politikus yang akan menjadi calon menteri. Namun di antara para tokoh itu, belum ada nama Susi Pudjiastuti.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman, Jokowi kemungkinan menunjuk Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun Habiburokhman meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi dari Jokowi besok.
"Saya enggak ngerti, tapi kalau isu yang saya dengar seharian ini, katanya Menteri Kelautan. Tapi yang mengumumkan kan Istana hari Rabu, kita tunggu saja lah, sabar sedikit," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo selama ini santer disebut-sebut menjadi kandidat Menteri Pertanian. Meski begitu, Habiburokhman menyebut Edhy juga memiliki kompetensi di bidang kelautan dan perikanan.
Selain menjadi Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 yang membidangi pertanian, kehutanan, maritim/kelautan dan perikanan, serta pangan, Habiburokhman menyebut Edhy juga aktivis Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). "Jadi beliau ya pas-pas juga sih kalau di KKP. Jadi enggak ada persoalan," kata dia.
Ketua DPP Partai Gerindra ini menambahkan, portofolio itu juga sejalan dengan visi partainya. Selain program revolusi putih, kata dia, Gerindra juga punya program generasi emas. Salah satu poinnya adalah mengupayakan makanan bergizi bagi anak-anak agar tumbuh menjadi sumber daya manusia unggul.
Dia mengaku Gerindra tak kecewa kendati urung mendapat kursi Menteri Pertanian. Dia menyebut hal itu merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Menurut Habiburokhman, Gerindra juga sangat menghormati keputusan Jokowi yang memberikan dua kursi untuk Gerindra.
"Itu suatu kepercayaan yang besar untuk mengemban tugas kebangsaan. Kepercayaan yang harus kami hargai kalau kami dihargai kalau kami dipercayai di dua kursi," ucapnya.
Selain kursi untuk Edhy Prabowo, Jokowi juga memberikan posisi menteri untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Habiburokhman, Prabowo akan menjadi Menteri Pertahanan.